Sebelum berdzikir, katanya, harus merenungi apa yang sudah dilakukan. Sesungguhnya apa yang terjadi di bumi ini, termasuk musibah Covid-19, tidak lepas dari ulah tangan manusia.
“Maka, daripada kita menyalahkan orang lain, lebih baik di hadapan Allah SWT kita mengaku sebagai orang yang salah. Kalau kita senantiasa merasa benar, maka justru pertolongan Allah SWT semakin jauh, ” kata Zubaidi.
Dia menyampaikan, selain dzikir, muhasabah adalah upaya batiniah sebagai bukti tunduk kepada Allah. Bagaimanapun, Allah SWT yang menjadi pencipta segalanya termasuk Covid-19.
“Ikhtiar lahiriyah yang selama ini sudah dilakukan, belum cukup. Karena itu, upaya batiniah seperti muhasabah dan dzikir dibutuhkan untuk menyambungkan hati kepada Allah,” imbuhnya.
“Kita semua merasakan musibah yang menimpa negeri ini satu setengah tahun. Harapan kita, Covid-19 ini bisa segera berakhir tetapi sampai hari ini penderitanya terus bertambah dan korban berjatuhan. Istighosah yang dulunya bisa kita lakukan hybrid, namun saat ini semuanya hadir full virtual di rumahnya masing-masing, ” ujarnya.
Leave Your Comments