Follow us:

Hadiri Perayaan 1 Muharram di Masjid Darussalam, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ajak Jaga Anak Yatim dan Orang Miskin

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Dalam acara yang berlangsung Ahad (29 Juni 2025) itu hadir sejumlah tokoh di antaranya ada Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Menteri Agama RI Romo Muhammad Syafi’i, anggota DPR RI Mulyadi serta Bupati Bogor Rudy Susmanto.

Pada kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan ada hal yang mendasar yang menjadi amanah leluhurnya orang Sunda yakni Sunan Kalijati yang dulu bermukim di Cirebon. Amanahnya kata Dedi menitipkan tajug dan fakir miskin.

“Kalau tajug ini yang kaya gini (masjid) cuma ukurannya lebih kecil, tajug yang dulu itu terbuat dari bambu yang dipakai telapal batu dikasih tiang penyangga kayu-kayu jati kemudian diletakkannya di pinggir mata air dekat kolam kemudian di tempat itu ada azan,” ujar Dedi Mulyadi dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel. 

Dari tajug itulah menjadi tempat untuk mengajarkan ngaji dan nilai-nilai kedamaian, nilai-nilai kerukunan, nilai-nilai spiritualitas anak-anak pedesaan terbangun. Bahkan kata gubernur Jawa Barat, belajar mengaji pada zaman dulu prosesnya berlangsung lama bisa satu tahun, dua tahun, bahkan ada yang enam tahun baru bisa.

“Tetapi selama perjalanan mengajinya itu anak-anak itu tumbuh dalam kharisma spiritualitas tajug,” ucap Dedi. 

Maka ia melanjutkan ada kakawen yang berbunyi “gedong duwur kalih sambung pagulingan sepi tintrim peupeutetan samia murag balingbing lan jeruk manis.”

“Gedong duwur artinya bangunan yang sangat tinggi yang menghubungkan bumi dan langit, maka disebutnya menara yaitu yang menghubungkan bumi dan langit dan yang menjadi penghubungnya adalah suara azan untuk mengingatkan orang agar kembali pada Allah,” jelas gubernur Jawa Barat.

Hanya saja menurut Dedi Mulyadi, bagi masyarakat Jawa Barat jika disuruh kembali pada Allah atau orang yang menghadap Allah dianggap orang yang mati.

“Padahal orang yang menghadap Allah itu adalah orang yang hidup dan orang yang tidak menghadap Allah adalah orang-orang yang mati, sesungguhnya panggilan azan itu adalah panggilan untuk orang agar kematian berubah menjadi kehidupan,” papar Dedi Mulyadi.

Suara azan itu menurut sang kepala daerah mengingatkan umat Muslim agar segera kembali hidup. Maka kata Dedi, masjid sesungguhnya merupakan sumber dari kehidupan dan tempat untuk menghidupkan orang-orang yang mati.

“Semoga Masjid Darussalam ini menjadi masjid tempat berkumpulnya orang-orang yang hidup bukan orang-orang yang mati,” ungkap Dedi Mulyadi.

Selanjutnya Dedi menjekaskan masjid juga menjadi tempat dititipkannya fakir miskin maka ia berpesan agar menjaga anak-anak yatim untuk tetap bersekolah, menjaga orang-orang miskin untuk tetap makan makanan yang sempurna, serta menghidarkan kriminalitas.

“Yang  terjadi di Jawa Barat setelah saya amati seluruh peristiwa kriminalitas itu selalu berawal dari kemiskinan,” kata Dedi.

Pada kesempatan tersebut gubernur Jawa Barat berharap agar Masjid Darussalam di Kota Wisata Cibubur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor bisa menjadi inspirasi untuk membangun rasa adil dalam kehidupan kita.

“Membangun kesadaran dalam tajug ini akan membangun rasa keadilan,” tutup Dedi Mulyadi. (UYR/RadarBogor)

Share This:

Leave Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2023, All Rights Reserved