Follow us:

Inilah Pemimpin Para Ulama di Hari Kiamat

Dia adalah seorang tokoh dari kalangan Anshar yang ikut baiat pada Perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ash-Shabiqul Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti demikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan.

Mu’adz bin Jabal bin Amr bin Aus Al-Anshari Al-Khazraji, demikian nama lengkapnya. Ia adalah seorang anak muda yang rupawan dan memiliki tutur bahasa yang indah dan menarik. Meskipun masih muda, Mu’adz telah diakui sebagai tokoh dari kalangan Madinah.

Setelah memeluk Islam, hukum Islam dengan cepat dapat diterima dan diyakini Mu’adz sepenuh hatinya. Setelah ia dekat dengan Nabi SAW, tampaklah kelebihan yang dimilikinya. Dirinya pun menjadi ahli dalam hukum syariat dan fikih yang diajarkan Rasul SAW. 

Pada suatu ketika, Rasulullah SAW mengirimkan para hakim ke berbagai kota dan wilayah kekuasaan Islam. Beliau mengirim Mu’adz bin Jabal untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Yaman. 

Pada waktu hendak melepas Mu’adz, beliau sempat bertanya kepadanya, “Bagaimana kamu harus memutuskan perkara?” 

Mu’adz menjawab, “Aku akan memutuskan berdasarkan keterangan dalam Kitabullah.”

Beliau bertanya lagi, “Apabila tiada keterangan dalam Kitabullah?” 

Ia menjawab, “Maka berdasarkan sunnah Nabi.”

Rasulullah bertanya lebih lanjut, “Apabila tidak ada keterangan dalam sunnah Nabi?”

Ia menjawab, “Aku akan berijtihad dengan pemikiranku.”

Rasulullah lalu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq kepada utusan Rasulullah terhadap apa yang disetujui Rasulullah.”

Itulah keistimewaan Mu’adz bin Jabal karena dianggap memiliki otoritas keilmuan. Rasulullah SAW pun bersabda, “Mu’adz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari kiamat.”

Rasulullah SAW merasa senang dan bahagia memiliki sahabat seperti Mu’adz. Penguasaannya akan ilmu agama, membuat Rasulullah bersabda, “Yang lebih mengerti di antara umatku tentang halal dan haram adalah Muadz bin Jabal.”

Pengakuan otoritas keilmuan Mu’adz bin Jabal juga datang dari Umar bin Khattab. Sebelum wafat, beliau pernah ditanya seputar siapa yang akan menggantikannya sebagai khalifah.

Umar menjawab, “Seandainya Mu’adz bin Jabal masih hidup, maka aku akan mengangkatnya sebagai khalifah. Jika aku telah menghadap Allah dan ditanya alasan mengangkat Mu’adz sebagai pemimpin umat Muhammad, maka aku akan jawab bahwa aku telah mendengar langsung sabda Rasulullah yang mengatakan Mu’adz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari kiamat.” (UYR/Republika)

Share This:

Leave Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2023, All Rights Reserved