Kerugian Akibat Dua Hari Serangan di Gaza Rp. 7 M
DARUSSALAM.ID – Gencatan senjata disepakati setelah eskalasi terberat dalam beberapa bulan ini yang menewaskan sedikitnya 34 warga Palestina, termasuk tiga perempuan, dan delapan anak. Dengan adanya serangan terbaru tersebut, nasib gencatan senjata bisa terpengaruh.
Jihad Islam Palestina mengatakan, telah berhasil membuat Israel menyetujui gencatan senjata berdasarkan beberapa tuntutan termasuk penghentian pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel terhadap para pemimpin kelompoknya. Juru bicara Jihadis Islam Musab al-Berim mengatakan, kesepakatan yang ditengahi Mesir mulai berlaku pukul 5.30. Seorang juru bicara milter Israel dalam cicitan mengatakan, operasi Gaza sudah berakhir.
Beberapa pembatasan dicabut pada warga Israel selatan dan lalu lintas kembali normal dari wilayah pesisir Palestina. Kendati demikian, setelah beberapa jam dalam kondisi relatif tenang, rentetan roket mendarat dari wilayah itu sehingga memicu sirine serangan udara di Israel selatan, dan menguji gencatan senjata tersebut.
Pertempuran pertama kali memanas pada Selasa pagi setelah Israel menargetkan seorang komandan senior Jihad Islam yang didukung Iran. Menurut Israel, kelompok itu ada di belakang serangkaian serangan roket dan merencanakan infiltrasi lintas perbatasan.
Pembunuhan langka yang ditargetkan oleh Israel memicu pertempuran terberat dengan militan Gaza sejak Mei. Jihad Islam menembakkan sekitar 450 roket ke Israel, sementara Israel merespons dengan sejumlah serangan udara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan di Gaza mengumumkan pada hari Kamis (14/11) bahwa total kerugian bangunan akibat serangan dua hari pasukan Israel bernilai sekitar setengah juta dolar AS (Rp 7 miliar lebih).
Wakil Menteri Naji Sarhan, dalam sebuah pernyataan singkat memaparkan, serangan Israel menargetkan rumah, lahan pertanian dan peternakan, rumah peristirahatan angkatan laut, serta posisi perlawanan di berbagai area di Jalur Gaza. Quds Press melaporkan.
Sumber resmi memperkirakan jumlah unit rumah yang rusak akibat serangan, sekitar 230 unit rumah, baik yang hancur total maupun rusak sebagian.
Kelompok Amal di Gaza mulai mendistribusikan bantuan darurat senilai AS$ 1.000 (Rp14 juta lebih) kepada pemilik rumah yang dihancurkan oleh serangan dan tidak dapat dihuni.
Tim relawan bekerja untuk menghitung rumah-rumah yang hancur, berkoordinasi dan bekerja sama dengan kementerian pembangunan sosial, perumahan dan pekerjaan umum.(Hud/Mina.news.net)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments