Langit Bagian Atas Retak? Ini Penjelasan Alquran
Meski terlihat baik-baik saja, ternyata langit yang menjadi tempat kehidupan berbagai makhluk, hampir saja retak pada bagian atasnya. Bukan karena dihantam bom atau benda keras, keretakan itu disebabkan sesuatu yang tak terpikirkan banyak orang, yaitu keagungan Allah SWT.
Hal itu tertulis dalam ayat 5 asy-Syuara berikut ini.
تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِن فَوْقِهِنَّ ۚ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَن فِى ٱلْأَرْضِ ۗ أَلَآ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Takādus-samāwātu yatafaṭṭarna min fauqihinna wal-malā`ikatu yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim wa yastagfirụna liman fil-arḍ, alā innallāha huwal-gafụrur-raḥīm
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
Maksud ayat tersebut sebagaimana dijelaskan Tafsir Alquran keluarakan Kementerian Agama RI adalah sebagai berikut:
Hampir saja langit-langit yang menjadi milik-Nya itu, yang telah diciptakan-Nya dengan sangat kuat dan kukuh, pecah dari sebelah atas-Nya karena kebesaran dan keagungan Allah. Dan malaikat-malaikat di mana pun berada selalu bertasbih menyucikan-Nya dari segala kekurangan dengan memuji keagungan dan kebesaran tuhan-Nya dan memohonkan ampunan untuk orang-orang beriman yang ada di bumi atas dosa-dosa mereka. Ingatlah, sesungguhnya Allah dialah yang maha pengampun dengan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, maha penyayang dengan memberikan rahmat-Nya kepada mereka.
Orang-orang yang menentang tuntunan-Nya dan menyekutukan-Nya dengan mengambil pelindung-pelindung dan menyembah sesuatu selain Allah, Allah mengawasi dan memperhatikan segala amal dan perbuatan mereka. Adapun engkau, wahai Muhammad, bukanlah orang yang diserahi tanggung jawab untuk mengawasi mereka dan tidak pula mempertanggungjawabkan amal mereka. Tugas engkau hanya menyampaikan kebenaran kepada mereka.
Dalam Alquran, kata “langit” disebutkan sebanyak 310 kali dalam 297 ayat. Dalam beberapa ayat, Alquran mengacu kepada langit sebagai ciptaan Allah yang dapat diamati oleh manusia, dan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.
Alquran mengabadikan penciptaan alam semesta, termasuk tujuh langit yang berlapis-lapis. Lapisan pertama langit adalah lapisan udara yang paling bawah tempat hidup makhluk hidup. Seperti burung-burung dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Lapisan ini terdiri dari beberapa lapis.
Penciptaan jagat raya, meliputi langit, bumi dan segala isinya, terjadi dalam enam masa. Hal ini juga diungkapkan dalam kitab-kitab suci agama-agama samawi, yaitu Taurat, Injil dan Alquran.
Sejalan dengan informasi ini, ilmu pengetahuan juga mengungkapkan bahwa jagat raya atau alam semesta seperti yang ada saat ini terjadi melalui suatu proses yang sangat panjang, yang memungkinkan untuk dikelompokkan menjadi enam masa.
Dengan demikian, terdapat kesesuaian antara informasi yang diberikan Allah SWT dalam Alquran dengan penjelasan yang diberikan para ilmuwan melalui telaah dan penelitiannya. (UYR/Republika)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments