Ruqyah Syar’iyyah
Oleh:Ustadz Sayyid Irfan, S.Sos.I
إنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نبي ولا رسول بعده.
قال الله تعالى فى كتابه الكريم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (آل عمران :102)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً{70} يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً (الأحزاب: 70-71)
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Segala puji Allah Rabb semesta alam yang telah memberikan nikmat serta karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita dimudahkan oleh Allah melaksanakan ibadah Jum’at pada siang ini. Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri pribadi dan juga kepada jama’ah sekalian agar senantiasa memupuk ketakwaan dalam diri kita, karena bekal paling utama adalah takwa untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ma’syiral muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini khatib akan menyampaikan tema yang terkait tentang Ruqyah. Pembahasan tentang ruqyah termasuk pembahasan sangat penting. Karena banyak orang menderita, hidupnya terganggu bertahun-tahun, bukannya mendapatkan solusi, namun justru banyak yang terjebak, terjerumus dalam lembah kemusyrikan baik disadari atau tidak. Dan seringnya, kemusyrikan yang menyebar di tengah masyarakat, semuanya dibungkus atas nama agama. Betapa banyak orang alim yang semestinya mengetahui dan mengajarkan dinul islam sesuai dengan petunjuk nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, namun justru merekalah yang menjadi pelopor utama perbuatan syirik. Sehingga masyarakat awam tidak banyak menyadari akan hal ini.
Untuk itu, pentingnya kita mengkaji bersama solusi islami untuk mengatasi gangguan jin dan sihir. Pertama yang harus kita sadari adalah bahwa gangguan jin dan sihir bukan suatu cerita atau kisah belaka. Karena Allah Ta’ala telah menyebutkan banyak bukti dalam alquran di antaranya dalam surah Al Baqarah: 102, Al A’raf: 117-122, Yunus: 81-82, Al Jin secara keseluruhan, Al Falaq dan An Nas serta ayat-ayat dan surah lainnya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609]”. (Al Falaq: 4)
[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.
Dukun, tukang sihir, paranormal atau lainnya ketika hendak menyihir, menyantet, mengguna-guna seseorang biasanya menggunakan sebuah media atau buhul. Buhul adalah sesuatu yang dimiliki korban, bisa berupa foto, potongan rambut, potongan kukuny, atau bekas-bekas lainnya seperti pakaian dan sebagainya. Sehingga dukun-dukun itu melakukan ritual setan dan berpengaruh kepada kehidupan seseorang.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ
“Dan mereka (tukang sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.” (Al-Baqarah: 102)
Siapa yang menjadi penyihir atau menggunakan jasa sihir, sementara ia berkeyakinan bahwa sihir bisa memberi manfaat atau memberi mudharat tanpa izin Allah, maka ia telah kafir kepada Allah Ta’ala.” (Aqidatus Salaf Ashabul Hadits)
Di dalam kitab Mukhtashar Tafsir At Thabari dalam bab “sebab turunnya surah Al Falaq dan An Nas” disebutkan bahwa Rasulullah pernah terkena sihir yang dilakukan oleh seorang Yahudi bernama Labid bin A’sham dengan sebuah media yaitu sisir rambut Nabi beserta rambut yang terdapat pada gerigi sisirnya, kemudian diikat menjadi satu pada mayang kurma jantan dengan sebelas ikatan lalu diletakkan di bawah batu yang berada di dasar sumur Dzarwan.
Dikisahkan bahwa Rasulullah berada dalam pengaruh sihir ini selama beberapa hari. Beliau selalu dibayang-bayangi oleh kesedihan, kesusahan dan kegelisahan. Beliaupun selalu memperbanyak doa disebabkan kegalauan jiwa.
Karena serangan sihir itu, membuat Rasulullah berada dalam keadaan lemah yakni mengalami lupa berat. Sampai-sampai beliau mengira telah melakukan sesuatu padahal tidak. Beliau menganggap beliau sedang mendatangi isteri-isteri beliau padahal sebenarnya tidak. Ketika mencapai puncaknya, Allah Ta’ala mengabarkan kepada beliau dengan perantaraan mimpi yang benar mengenai perbuatan yang keji ini (sihir).
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:
سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَهُوَ عِنْدِي لَكِنَّهُ دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ فَقَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعِ نَخْلَةٍ ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا اسْتَخْرَجْتَهُ قَالَ قَدْ عَافَانِي اللَّهُ فَكَرِهْتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ فِيهِ شَرًّا فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ.
“Seseorang dari Bani Zuraiq, yang bernama Labid bin Al-A’sham, menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliau merasa melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika beliau berada di sisiku, beliau terus berdo’a dan berdo’a. Kemudian beliau bersabda,
“Wahai ‘Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memperkenankan do’aku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Ada dua orang yang mendatangiku, satu diantaranya duduk di dekat kepalaku dan yang satunya lagi berada di dekat kakiku.
Lalu salah seorang diantara keduanya berkata kepada temannya,”Sakit apa orang ini (nabi)?”
“Terkena sihir,” sahut temannya.
“Siapa yang telah menyihirnya?” tanya temannya lagi.
Temannya menjawab, “Labid bin al-A’sham.”
“Dengan apa?”
Dia menjawab, “Dengan sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan mayang kurma jantan.”
“Lalu dimana semuanya itu berada?” tanya temannya.
Dia menjawab, “Disumur Dzarwan”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau. Setelah kembali, beliau berkata, “Wahai ‘Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan daun pacar, dan ujung dahan pohon kurma (yang berada di dekatnya) seakan-akan seperti kepala syaitan”.
Lalu ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan?” Beliau menjawab, “Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh buruk kepada umat manusia dalam hal itu”. Kemudian beliau memerintahkan untuk menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa ketika ikatan-ikatan itu dilepas, Nabi merasakan keringanan dalam dirinya, lalu Nabi berdiri seakan beliau terlepas dari suatu ikatan yang membelenggu.
Hanya saja, sihir yang menimpa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut tidak berpengaruh terhadap penyampaian risalah berupa agama Allah Ta’ala.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Para ulama’ menyebutkan bahwa sihir dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Sihir dapat mempengaruhi rahim wanita, sehingga wanita mengalami kegagalan dalam memiliki anak. Begitu juga sihir dapat mempengaruhi benak seorang pelajar sehingga tidak mampu memahami appaun yang disampaikan di sekolah. Dan ini merupakan bukti nyata adanya sihir.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Lalu bagaimana ktia membedakan seseorang bermasalah dengan jin, sihir, ‘ain dengan masalah alami lainnya?? Syaikh Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya Wiqayatul Insan Minal jin was Syaithan menyebutkan kurang lebih ada 40 gejala bila seseorang bermasalah dengan jin atau shir. Diantara gejalanya:
Pertama, seseorang mengalami kehidupan yang tidak wajar dan berulang dengan cara yang sama namun tidak wajar.
Sepertihalnya seseorang yang selalu gagal dalam mencari pekerjaan, kegagalan menikah, uang hilang tanpa sebab yang jelas dan lain sebagainya. Dan hal ini terjadi berulang dengan cara sama dan selalu tidak wajar. Bahkan ada orang berjanji menolongnya, tapi tidak pernah terealisasi. Maka seseorang tersebut mengalami halangan. Inilah yang disebut dengan “ikatan”, sehingga kehidupan seseorang terikat, tidak bisa berkembang dan maju.
Kedua, masalah kesehatan yang tidak wajar
Sepertihalnya penyakit yang tidak wajar, tidak jelas sebabnya atau tidak terdeteksi dokter, diobati tidak sembuh-sembuh dan dialami selama bertahun-tahun.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah menyatakan, “apabila seseorang menderita penyakit, kemudian diterapi dengan medis tapi tidak terbukti, maka ada kemungkinan bahwa pneyakit yang dideritanya adalah pengaruh dari jin atau sihir.” Maka tidak ada salahnya jika beralih kepada pengobatan ruqyah syar’iyyah.
Dewasa ini dukun, tukang sihir dan lain sebagainya tidak lagi menyihir pasien melalui media. Mereka juga bisa menggunakan makanan atau minuman yang dibacakan mantra lalu diberikan kepada korban. Dan ketika itu dikonsumsi, korban bisa saja sakit perut dalam waktu yang cukup panjang.
Oleh karena itu, Rasulullah telah mengingatkan kepada kita untuk selalu membaca basmalah tiap kali hendak makan atau minum.
Begitu juga dukun dapat menyihir seseorang melalui perantara air yang telah dibacakan mantra-mantra. Lalu disiramkan di tempat yang akan dilalui korban, atau tempat dimana korban berusaha, sehingga korban mengalami kegagalan dan kerugian yang sangat luar biasa. Hal ini bisa terjadi karena izin daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Oleh karena itu, Rasulullah telah mengajarkan kita agar senantiasa membaca doa sebelum keluar rumah.
Jika berdoa, maka setan akan berkata kepada temannya: “wahai kawanku, sungguh tidak ada kekuatan bagimu untuk menggoda laki-laki ini karena ia telah memohon perlindungan dan tawakkal kepada Allah.”
Ada satu kisah yang dialami oleh seorang hafizh alquran yang mengeluhkan rasa gatal disekujur tubuhnya. Ia lalu berusaha untuk bertanya dan berobat kepada dokter spesialis kulit, namun dinyatakan normal dan tidak ada penyakit sedikitpun. Kemudian ia beralih kepada terapi ruqyah. Setelah itu muncul reaksi-reaksi yang timbul, dan hal ini menunjukkan bahwa reaksi yang timbul adalah pengaruh gangguan jin dan sihir. Kemudian ia rutin terapi dengan ruqyah syar’iyyah dan Alhamdulillah Allah Ta’ala memberikan kesembuhan padanya.
Ketiga, mengalami mental yang tidak wajar. Seperti mudah marah hanya karena persoalan sepele dan sederhana, mudah linglung, sulit untuk focus dan lain sebagainya.
Keempat, sering bermimpi buruk.
Di dalam islam dijelaskan bahwa mimpi yang buruk datang dari setan. Sedangkan mimpi yang baik berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karenanya, Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk selalu beristi’adzah supaya terhindar dari kejahatan setan. Setan akan senantiasa menggoda seseorang baik dalam keadaan sadar atau tidak, terutama dalam kondisi tidak sadar. Seseorang akan mengalami mimpi-mimpi buruk, mimpi melihat sesuatu yang mencekam, melihat binatang buas, mimpi jatuh dari ketinggian atau mimpi seputar kematian. Dan biasanya, si dukun meletakkan buhulnya di kuburan. Buhul ini secara simbolis menunjukkan bahwa orang itu telah diletakkan di kuburan, sehingga orang itu mengalami hal-hal yang berkaitan dengan kematian.
Demikian juga jika buhul diletakkan di dalam freezer, maka si korban akan merasakan kedinginan seolah-olah berada dalam freezer.
وَالْعَصْرِ{1} إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ{2} إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Khutbah kedua
إنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نبي ولا رسول بعده.
قال الله تعالى فى كتابه الكريم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (آل عمران :102)
Pada khutbah kedua ini, khatib mengajak mari kita menjalankan sunnah-sunnah nabi Shallallahu Alahi wa Sallam. Karena dengan menjalankan sunnah-sunnah nabi-Nya berarti kita memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari kejahatan jin, sihir, ‘ain dan semisalnya. Dengan menjalankan sunnah nabi-Nya, semoga Allah menjadikan kita semakin dekat dengan-Nya dan semakin ridha kepada kita. Dan apabila seseorang mengalami kesulitan karena pengaruh gangguan jin ataupun sihir, hendaknya menjalankan sunnah nabi-Nya dengan Ruqyah Syar’iyyah.
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari menyebutkan, para ulama telah bersepakat tentang bolehnya meruqyah jika terkumpul 3 syarat, yaitu :
- Ruqyah tersebut dilakukan dengan menggunakan kalamullah Subhaanahu wa Ta’ala, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya.
- Ruqyah dilakukan dengan menggunakan bahasa arab atau dengan sesuatu yang diketahui maknanya dari selain bahasa arab.
- Meyakini bahwa ruqyah itu tidak memberikan pengaruh dengan sendirinya tetapi dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Para ulama’ menjelaskan bahwa syifa’ yang dimaksud adalah penyembuhan untuk penyakit medis dan non medis. Jangan sampai kita terjerumus dalam kemusyrikan, karena itu adalah kesalahan fatal yang dapat menjadikan pelakunya kekal di dalam neraka.
Mari kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan jin dan sihir dan senantiasa istiqamah menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
إن الله وملا ئكته يصلون على النبي ياأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات، ويا قاضي الحاجات.
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك. ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.
اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه، وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. ولذكر الله أكبر، أقم الصلاة
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments