Puluhan Orang Meninggal dan Terluka Akibat Serangan Udara Israel di Gaza

Puluhan warga Palestina meninggal dan terluka akibat serangan udara Israel di wilayah Kota Gaza, kata Badan Pertahanan Sipil Gaza pada Ahad (7 Juli 2024).

“Ada puluhan orang mati syahid, terluka, dan terjebak di daerah permukiman di kawasan al-Daraj, Tuffah, dan Kota Tua akibat pengeboman besar-besaran yang dilakukan oleh penjajah Israel di daerah tersebut,” kata Mahmoud Basal, juru bicara badan tersebut, dalam sebuah siaran pers.

“Tentara Israel menargetkan rumah-rumah berpenghuni di Jalan Yafa di Kota Gaza, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.”

“Serangan Israel dan peringatan untuk mengungsi telah menyebabkan penduduk melarikan diri menuju nasib yang tidak menentu, karena tidak ada tempat aman bagi mereka untuk berlindung,” ujar Basal.

Dia mengungkapkan, momen-momen awal pengeboman Israel sangat mengerikan, dengan penargetan yang bertubi-tubi selama setengah jam di area tersebut, yang mengakibatkan banyaknya korban.

Jubir Badan Pertahanan Sipil Gaza mencatat bahwa mereka menerima permohonan dari penduduk di wilayah Kota Gaza untuk evakuasi, tetapi mereka tidak dapat menjangkaunya karena serangan intens Israel.

Pada Ahad (7 Juli 2024), tentara Israel memerintahkan penduduk dan orang-orang terlantar di lingkungan Tuffah, al-Daraj dan Kota Tua untuk segera mengungsi ke tempat penampungan di bagian barat. Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB soal tuntutan gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza.

Lebih dari 38.150 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 87.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Diterjemahkan oleh Muhammad Abdullah Azzam (UYR/Anadolu)