TADABUR AL-QUR’AN
Mukjizat para Nabi alaihumussalam tidak bisa kita saksikan. Nabi Ibrahim alaihissalam dibakar tidak terbakar tapi justru menjadi dingin atas pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala.
Tongkat Nabi Musa alaihissalam bisa membelah lautan dst., kita nggak bisa membuktikan. Hanya dapat ceritanya. Kecuali Alqur’an kita bisa menyaksikan dan membuktikannya.
Karena itu Allah menjamin siapa yang mengikuti Alqur’an selamat dunia dan akhiratnya.
… قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ
… Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.
يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (QS. Al-Maidah, 5: 15-16)
Bahkan kemenangan ummat Islam dijamin bila berpegang dengan Alqur’an,
لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur’an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? (QS. Al-Anbiyaa’, 21: 10)
Bahkan sebaliknya siapa yang berpaling dari Alqur’an, Allah jadikan sengsara dunia dan akhiratnya,
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْٓ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا
Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?”
قَالَ كَذٰلِكَ اَتَتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَاۚ وَكَذٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسٰى
Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.” (QS. Thaha, 20: 124-126)
Karena itu Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ»
“Allah akan memuliakan suatu kaum bila berpegang dengan Alqur’an dan akan menghinakannya bila berpaling daripadanya.” (HR. Muslim)
Karena itu kita dimotivasi Rasulullah ﷺ untuk belajar dan mengajarkan Alqur’an agar menjadi manusia terbaik.
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alqur’an dan mengajarkannya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Karena itu, jangan kita jauh dari Alqur’an. Sesibuk apapun tetap baca Alqur’an. Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أنْ يُحِبَّ اللهَ و رسولَهُ فليَقرأْ في المُصْحَفِ»
Siapa yang mau dicintai Allah dan Rasul-Nya, makalah bacalah Alqur’an. (HR. Al-Baihaqi dari Anas bin Malik. Lihat Silsilah Ash-Shahihah, no. 2342. Hasan)
Sufyan ibnu Uyainah seorang ulama’ taabiut-tabiin menyimpulkan bahwa jauh dekatnya seseorang dengan Allah, lihatlah jauh dekatnya dia dengan Alqur’an.
Kita dianjurkan khatam Alqur’an kalau bisa 3 hari khatam. (HR. Turmudzi dan Abu Dawud)
Kalau belum sanggup semampunya usahakan tidak melebihi 40 hari.
Imam Syafie rahimahullah bila masuk Ramadhan beliau mengkhatamkan Alqur’an sehari dua kali. MasyaAllah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan 5 hal kewajiban kita kepada Alqur’an:
Pertama, membacanya dengan tartil.
Kedua, mendalaminya dengan tadabbur.
Ketiga, mengamalkan ajarannya.
Keempat, mengajarkan dan mendakwahkannya.
Kelima, berhukum dengannya.
Semoga kita ummat dimampukan Allah subhanahu wa ta’ala untk berpegang kepada Alqur’an sesuai ajaran Nabi Muhammad ﷺ. Apalagi dalam kondisi sedang terjadi wabah dan dianjurkan banyak #DiRumahAja.
Silahkan menggunakan kesempatan itu untuk lebih dekat dengan Alqur’an yang berarti dekat dengan Allah.
Wallahul Musta’an.
Oleh:Ustadz Isrofiel Mardatillah,MA.
(Hud/draussalam.id)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments