Didin Hafidhuddin: Moderat tidak Berarti Semua Agama Sama
Konsep moderat atau moderasi hendaknya dimaknai secara sungguh-sungguh dalam kaitannya dengan kehidupan beragama. Di sisi lain, sikap atau pemikiran moderat tidak berarti pengakuan kebenaran atas semua agama.
Sebab, masing-masing agama memiliki akidah. Moderat itu dimaknai sebagai hubungan yang berimbang, baik dalam kaitan antara seorang manusia dan Tuhan maupun antara manusia dan sesama. Demikian disampaikan cendekiawan Muslim Prof Didin Hafidhuddin.
“Menjaga hubungan dengan Allah dengan ibadah dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tapi, jangan memaknai moderat ini untuk mengakui kebenaran semua agama,” kata Didin Hafidhuddin kepada Republika.co.id, Senin (11/3).
Dia melanjutkan, perbedaan adalah sunnatullah. Karena itu, adanya hal-hal yang berbeda bukan untuk dipersatukan, tetapi untuk saling menghormati dan menghargai. Menurut dia, selama ini di Indonesia umat Muslim turut dalam menjalin persahabatan yang baik dengan kalangan non-Muslim.
Didin juga memaparkan, ada persamaan di semua agama dalam hal muamalah. Misalnya, masing-masing agama mengajarkan untuk tidak berkata dusta, berkhianat, dan berbagai perbuatan buruk lainnya yang sasarannya adalah manusia.
“Tetapi dalam akidah itu berbeda. Tidak mungkin disamakan. Kita juga berbeda dalam beribadah. Nah inilah yang harus dijaga,” kata dia. (Republika)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments