Follow us:

Pastor: Kita Tak Boleh Tinggal Diam Soal Praktik Ilegal ‘Israel’ terhadap Palestina

DARUSSALAM.ID  – Sejumlah pengunjuk rasa di Austria pada Senin berdemonstrasi untuk mengecam tindakan ilegal ‘Israel’ terhadap Palestina serta dukungan Amerika Serikat kepada ‘Israel’.  Mereka menggelar aksi protes di depan kedutaan AS di Wina dengan membawa spanduk-spanduk bertuliskan “Tidak untuk pendudukan tanah Palestina”, “Austria seharusnya tidak mendukung ‘Israel’ dan imperialisme AS” dan “Boikot ‘Israel’, tidak untuk pendudukan”.

Selain mengecam rencana ‘Israel’ untuk mencaplok blok-blok pemukiman di Tepi Barat, para demonstran juga menekankan pentingnya solusi dua negara.  Berbicara pada pertemuan itu, seorang pastor Katolik, Franz Sieder, mengatakan bahwa Palestina adalah pihak yang tertindas dalam konflik ‘Israel’-Palestina.

“Kita tidak boleh tinggal diam soal praktik ilegal ‘Israel’ terhadap Palestina,” kata Sieder dikutip Anadolu Agency.

Dia mengatakan bahwa selama periode Perang Dingin, Austria bertindak sesuai dengan prinsip netralitas, tetapi Perdana Menteri Sebastian Kurz mengembangkan kebijakan pro-’Israel’ yang bertentangan dengan kebijakan netralitas. “Tidak ada yang bisa menyebut saya anti-Semit karena saya mengkritik tindakan ‘Israel’ terhadap hukum internasional,” tambah Sieder.

Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada Mei kemarin mengumumkan bahwa pemerintahnya secara resmi akan mencaplok Lembah Yordan dan semua blok permukiman di Tepi Barat.  Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, membuat semua pemukiman Yahudi di sana serta aneksasi yang direncanakan menjadi ilegal.

Pejabat Palestina telah mengancam untuk menghapuskan perjanjian bilateral dengan ‘Israel’ jika aneksasi dilanjutkan karena akan merusak solusi dua negara. Pencaplokan itu muncul sebagai bagian dari “Kesepakatan Abad Ini” Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari, yang merujuk Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ yang tidak terbagi dan mengakui kedaulatan ‘Israel’ atas sebagian besar Tepi Barat.

Rencana tersebut menyerukan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.(HUD/Hidayatullah.com)

Leave Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2023, All Rights Reserved