Strategi Mengumpulkan Dana Pendidikan Anak
Menyiapkan dana pendidikan anak tidaklah mudah. Setidaknya butuh strategi agar tujuan keuangan yang satu itu dapat tercapai.
Pakar industri keuangan Yan Ardhianto Handoyo mengatakan tidak konsumtif, termasuk meminjam uang, menjadi salah satu strategi awal mempersiapkan dana pendidikan anak agar ke depan bisa mengakses pendidikan tanpa kendala.
“Buka rekening tabungan khusus untuk pendidikan agar dapat fokus meningkatkan saldo dana pendidikan,” kata dia melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (24 Juli 2024).
Setelah memiliki kebiasaan menabung, Yan menyarankan orang tua untuk meningkatkan dana pendidikan dengan cara berinvestasi. Hal ini mengingat karena ada faktor inflasi yang membuat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun.
Bahkan, kenaikan juga terjadi pada biaya lain yang menjadi pendukung, seperti biaya kursus, buku pelajaran, dan peralatan sekolah, transportasi ke sekolah, uang saku, dan lainnya.
“Inflasi pendidikan membuat biaya pendidikan terus naik. Biaya relatif besar akan sangat terasa saat anak memasuki pendidikan menengah dan tinggi,” ujar Yan.
Menurut dia, kemampuan ekonomi yang terbatas umumnya menjadi kendala untuk menyekolahkan anak. Biasanya banyak anak yang lebih memilih untuk bekerja membantu perekonomian keluarga ketimbang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Padahal, sambung dia, kesetaraan mengakses pendidikan tinggi adalah salah satu cara mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Yan mengatakan jika seseorang belum pernah berinvestasi, maka dapat mencoba reksa dana dan Surat Berharga Negara kemudian lengkapi dengan asuransi pendidikan dwiguna. Ketiga instrumen ini, kata dia, akan membantu untuk mengumpulkan dana guna keperluan dana pendidikan jangka panjang.
Menurut dia, dana pendidikan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari, tetapi jika hanya dengan menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan, maka tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
Oleh karena itu, investasi masih menjadi solusi menghadapi kenaikan inflasi sampai saat ini karena dalam investasi ada potensi imbal hasil yang nilainya lebih besar dari sekadar menabung. Khusus untuk reksa dana, sebaiknya pilihlah yang sesuai profil investasi dengan menyesuaikan tujuan dan kapan hasil investasi reksa dana tersebut ingin dipakai dengan mengacu pada prinsip high return high risk, yakni keuntungan besar berbanding lurus dengan risiko yang besar.
Pemula dapat mencoba berinvestasi di reksa dana pasar uang. Kelak, pengetahuan investasi dan kemampuan finansial bertambah, bisa mempertimbangkan jenis reksa dana lain untuk menyiapkan dana pendidikan.
Selain itu, asuransi pendidikan dapat juga menjadi pilihan menyiapkan dana pendidikan anak atau menjadi pelengkap berinvestasi karena instrumen ini tidak hanya membantu mengumpulkan dana, tetapi juga ada perlindungan jiwa.
Yan yang menjabat sebagai Faculty Head Sequis Quality Empowerment, STAE, itu menyarankan orang tua untuk memilih asuransi pendidikan yang premi dan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. (UYR/Republika)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments