Termasuk Sunnah Nabi SAW: Menghabiskan Makanan
Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan bagi manusia (umat Islam). Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat sederhana. Suatu ketika Nabi SAW datang bergilir kepada Aisyah.
Beliau melihat sepotong pecahan kue lalu beliau mengambilnya, mengusapnya, dan memakannya. Kemudian, beliau bersabda, ”Berlaku baiklah kalian kepada serpihan nikmat-nikmat Allah. Jangan kalian menyia-nyiakannya. Jika ia hampir hilang dari suatu kaum, ia kembali kepada mereka.” (HR Al Baihaqi dari Anas bin Malik).
Hadits di atas menganjurkan agar kita berlaku baik terhadap serpihan nikmat-nikmat Allah dengan cara memeliharanya dan mensyukurinya. Sebagaimana firman Allah, ”Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7).
Mensyukuri nikmat dengan cara berbuat baik kepada karib kerabat, kepada orang-orang yang membutuhkan, dan memelihara harta kekayaan untuk tidak digunakan terhadap hal-hal yang tidak ada faedahnya.
Al Ghazali berkata, ”Perkara yang sangat berat adalah menghina setelah memuliakan, berpisah setelah bertemu, dan hilangnya nikmat dari suatu kaum lantaran mereka tidak berlaku baik terhadap serpihan nikmat kemudian mereka harapkan nikmat itu kembali kepada mereka.”
Intinya, Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk hidup teratur dalam semua sisi kehidupan, di antaranya menghabiskan makanan yang telah diambil dan tidak menyisakannya.
Begitu juga, Islam mengajarkan hidup hemat, yaitu membelanjakan uangnya selaras dengan kebutuhan dan tidak berlebihan mengikuti selera nafsunya. Hemat berarti tidak boros, irit, sangat hati-hati dalam mengeluarkan/membelanjakan uang. (UYR/Republika)
Copyright 2023, All Rights Reserved
Leave Your Comments